Minggu, 20 November 2011

AKHIR PENANTIAN ELARA

Created by Deta Nur Fauziah

"Kau dan aku bagai hujan dan teduh. Ditakdirkan bertemu, tapi enggan tuk bersama" (Hujan dan Teduh)


"Semoga Tuhan mendengar pintaku malam ini."
Aku mengakhiri doaku dengan mengucap satu kalimat sederhana penuh harapan yang kerapkali aku ucapkan ketika menutup doaku.

Malam ini tepat pukul 23.00 aku kembali meneteskan air mata. Aku mengambil sebuah pena biru dimeja yang terletak tepat didepan tempat tidurku. aku terdiam sesaat kemudian bola mata hitamku aktif bergerak berputar mencari buku harianku. Akupun meraih buku itu. aku buka halaman pertama, ingatanku seakan-akan diajak bermain kedalam peristiwa silam 3tahun yang lalu. Di buku harianku tertulis ~Desember, 2nd 2008, Ahaha senangnya! I'm the luckiest person in the world. Gue gak peduli apapun lagi! Elara dan Andrastea satu!~
Hari itu adalah hari yang paling membahagiakan untukku, dimana aku telah menemukan seseorang yang mencintaiku.

Tak terasa air mata telah menggenang dipelupuk mataku. Aku membuka halaman kedua buku harianku, isinya tak jauh berbeda dengan halaman pertama. Aku menuliskan bagaimana perasaan bahagiaku saat melewati hari-hari penuh kejutan, didampingi oleh lelaki pujaan hatiku.
Aku tak kuasa menahan tangis saat aku meneruskan membuka lembar ke-tiga, ke-empat, ke-lima dan membacanya. Dengan spontan, aku melempar buku harianku.
"Kamu jahat Andras! sangat jahat!"
Tangisku pun meledak. Aku menghempaskan tubuku ke tempat tidur, berusaha keras menutup kelopak mataku dan melupakan segala yang pernah ada. Sesekali aku mengeluarkan isakan. Ya! Isakan parauku karena pilu. Namun, aku tetap terjaga dalam bayangan masa laluku.

tiga tahun yang lalu, secara dikejutkan aku mendengar kabar bahwa Andras akan meneruskan study S2 nya di luar negeri.
"El, dengan permohonan maaf yang sangat dalam, aku ingin mengatakan bahwa aku memang akan melanjutkan study S2-ku ke Jepang. Ini karena tuntutan banyak pihak. Orang tuaku menginginkan aku mengikuti jejak mas Dione, ditambah lagi beasiswa yang aku dapatkan, aku tak mungkin menyia-nyiakan kesempatan ini"
Aku tersenyum lalu menggapai tangan Andras dan menggenggamnya.
"Aku janji, aku akan menunggu. Kita bisa pending rencana pernikahan kita"
Pada saat itu, aku lihat Andras menghela nafas, keringatnya bercucuran, ia menghentakkan tanganku yang ketika itu masih menggenggam tangannya. Aku tersentak kaget.

"Aku tak ingin membuatmu menunggu. Menikahlah dengan pria lain yang pantas mendampingimu. Bukankah kau sangat ingin menikah pada tahun ini?" Andras menanggapi ucapanku. Seketika, air mataku jatuh membasahi pipiku. Bagaimana bisa seorang Andras, Andrastea Jupiter menyuruhku untuk menikah dengan laki-laki lain, sementara ia sendiri sangat mengetahui bahwa satu-satunya laki-laki yang aku cintai hanyalah dirinya.

"El, aku mohon janganlah kau menghalangi niatku untuk belajar di Jepang"
Aku menimpal ucapannya dengan segera,
"Aku tak akan menghalangi niatmu. Justru aku sangat mendukung. Namun, jangan pernah menyuruhku untuk menikah dengan laki-laki lain, karena aku hanya ingin mengarungi bahtera rumah tangga denganmu. Aku jelas akan menunggumu!"

Setelah kejadian itu, aku tak pernah tahu kabar Andras, namun bertahun-tahun aku tetap setia dalam penantianku dan tak pernah lupa bermunajat memohon kepada Tuhan agar penantianku tidaklah sia-sia. Aku tidak pernah menyerah apalagi putus asa menunggu Andras kembali. Sampai pada akhirnya terungkap sudah kesaksian harapku. Dua minggu yang lalu, aku mendapat kabar bahwa Andras akan segera menikah dengan wanita berkebangsaan Indonesia yang sudah empat tahun menetap di Jepang dan bekerja sebagai manager keuangan perusahaan motor di Tokyo.

Ini kenyataan yang paling berat yang harus aku hadapi. Ini luka terpedih yang aku rasakan.
Bertahun-tahun aku menunggu dengan kesabaran luar biasa berharap mimpi-mimpiku akan terlaksana, alhasil laki-laki yang aku tunggu ternyata telah berkhianat. Selama bertahun-tahun pula, Andras telah membohongiku. Ia telah merajut kasih dengan wanita lain. Hidupku seakan tidak ada artinya lagi. Hatiku berusaha tetap tegar meski jiwa telah runtuh.
"Andras jahat! Andrastea Jupiter jahat!" aku melontarkan kalimat itu lagi sebelum aku terlelap.
"Andrastea dan Elara, dua satelit berbeda tetapi bisa bersatu di sebuah planet yaitu Jupiter. Namun lain halnya di bumi, Andrastea dan Elara, dua insan yang berbeda dan tetap tak akan pernah menjadi sama bahkan bersama walaupun berada di planet yang sama! ya takdir Tuhan memang tak dapat ditolak. Aku dan kamu bagai bumi dan langit serta hujan dan teduh yang tak pernah mungkin kan bersatu. Aku ingin bahagia walau tanpa kamu" aku menghela nafas sejenak "semoga Tuhan mendengar pintaku malam ini"

I WAS WRONG

Created by Deta Nur Fauziah

Sudah sepekan Reyno mengacuhkanku. Aku tak pernah tahu, apa yang sebenarnya terjadi. Laki-laki yang aku pacari empat bulan yang lalu tiba-tiba saja berubah menjadi lebih dingin dari biasanya.

Reyno adalah seorang kenalan yang baik yang usianya dua tahun di atasku. Kami berkenalan di kampus tempatku juga Reyno menuntut ilmu. Sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta. saat itu aku sedang mengikuti ospek jurusan, kebetulan Reyno adalah seniorku, kami belajar di kampus, fakultas serta jurusan yang sama.

Seminggu setelah ospek itu, kami memutuskan untuk berpacaran. Sungguh Reyno adalah tipe laki-laki idaman semua wanita. Teman-temanku pun heran saat mengetahui bahwa aku berpacaran dengan idola para wanita di kampusku. Kebaikan dan kelembutan hati Reyno lah yang membuat aku jatuh hati kepadanya.

Namun kali ini lain, Reyno telah berubah dan aku mulai jenuh. Dalam kejenuhan inilah aku mulai memikirkan hal-hal yang aneh. Aku rasa Reyno mempunyai wanita idaman lain tapi sepengetahuanku, dia juga tipe laki-laki yang setia dan tidak mungkin berselingkuh. Lalu apa yang menjadi persoalan?

"Gue harus cari cara agar Reyno perhatian lagi kayak dulu"

Aku mencoba menarik perhatian Reyno dengan menempelkan perban di daerah keningku. Namun sayang, setiap kali aku mengatakan sakit kepala kepada Reyno, dia hanya menyuruhku check up ke dokter. Aku benci, benci sekali pada perubahan sikap Reyno yang telah lebih dari seperapat tahun menjadi pacarku itu.

yang aku inginkan adalah perhatian, seperti ketika mula-mula kami berpacaran dulu. Sementara Reyno tidak menyadarinya.
Begitulah, pada hari lain, aku berpura-pura demam tinggi dan tidak memberinya kabar namun tetap tak ada respon. Mencoba mengajaknya ke restoran, putar-putar keliling kota, masuk supermarket dan lain-lain namun entahlah sepertinya Reyno sudah tak mencintaiku lagi.

Aku ingin mengubah sifat dia yang menyebalkan itu. Mauku, kalau memang dia kesal padaku, mengamuklah. Lepaskan semua ganjalan itu, dan selesai. Lebih baik dari pada harus ku hadapi wajah dinginnya sepanjang hariku bersamanya. Bagiku, sikap pacarku ini tidak meledak, kurang tegas dan sekaligus kurang jantan. Sementara aku adalah seorang wanita feminim dan cenderung lebih membutuhkan seorang lelaki maskulin sebagai pendampingku.

"Rey, lo kenapa sih jutekin gue terus?" Reyno bukannya menjawab pertanyaanku, ia malah mengalihkan pembicaraan.
"Sisi, sorry gue ada janji sama nyokap, gue duluan deh"

Reyno sungguh menyebalkan! Dengan segera aku berlari mengejar Reyno yang sedang berjalan menuju parkiran yang berjarak hampir lima puluh langkah dari tempatku.
"Reyno tunggu!" Aku pun berteriak sekeras mungkin.
Aku kira, kali ini pun aku akan dihadiahi dengan wajah dingin selama beberapa menit. Tapi tidak. Dengan wajah merah dia menyeretku ke halaman parkiran. Sungguh tidak kuduga ternyata dia bisa bertindak maskulin juga. Tapi hal ini malah membuatku malu. Reyno menyeretku dengan paksa seakan-akan aku pembantu rumah tangga yang sedang disiksa oleh majikannya. Orang-orang disekitar parkiran otomatis memperhatikan kami berdua. Oh Tuhan, matilah aku! Namun ini belum seberapa, tiba-tiba aku dibuat tercengang oleh tingkah laku Reyno, dia menendang tong sampah berkali-kali. Dicengkramnya lenganku keras-keras, sampai aku menangis kesakitan.
"Kalo elo masih berhubungan terus dengan mantan lo yang bangsat itu, gue bunuh lo!" bentak Reyno seraya mengacung-ngacungkan jari telunjuknya tepat didepan mataku.
Ya Tuhan, jadi selama ini Reyno tahu kalo aku masih sering bertemu dengan Yudha mantanku sewaktu SMA.
Reyno melepaskan cengkramannya dari tanganku kemudian berjalan menuju tempat dimana motornya diparkir, menstarternya kemudian pergi begitu saja. Aku hanya bisa menangis ditempatku berdiri sekarang. Tak peduli orang berlalu-lalang memperhatikanku, bahkan sebagian dari mereka mentertawakanku. Selama ini akulah yang ternyata salah. Reyno cemburu, ya memang benar Reyno cemburu pada Yudha.

Ini berawal ketika saat itu aku merasakan lagi getaran-getaran indah ketika Yudha menelponku dan mengajakku makan malam. Aku trima ajakan dia tanpa sama sekali memikirkan Reyno. Bahkan saat itu aku mulai mempunyai pikiran untuk melepaskan diri dari Reyno dan kembali merajut kasih dengan Yudha.

Kedatangan orang ketiga di antara aku dan Reyno cepat mengubah keadaan. Aku mulai main kucing-kucingan, dengan membuat jadwal-jadwal rahasia dengan Yudha. Dan tepat hari ini Reyno mengetahui pengkhianatanku. Bahkan bukan hari ini, dia telah mengetahuinya sejak lama namun aku tak mengerti, mengapa dia bisa sabar mendampingiku dan baru meledakannya hari ini. Ternyata, sikap acuh tak acuhnya Reyno bukan tanpa alasan. Aku merasa sangat bersalah. Aku sadar aku yang salah. Aku tak mau menyia-nyiakan lelaki sebaik Reyno. Maafkan aku!

Spiza dan Novembernya

Created by Mita Oktavia

Menerawang jauh keluar jendela kamarku, wow! Hujan pertama di awal November, Bergegas ku bangun dari tempat tidurku menyambut hari ini dengan penuh suka cita. Dengan langkah pasti kulangkahkan kakiku menuju ke luar rumah. Begitu indahnya hujan pertama diawal November ini pikirku. Menari dan terus menari.. Menari bersama rintiknya hujan, dan Aku yakin inilah kebahagian yang sesungguhnya. Hujan seperti menyatu denganku, menyentuh lembut kulit coklatku, membelai halus rambut hitamku, memberikan keceriaan untukku, mungkin kau berpikir aku sudah gila karena begitu mengagungkan Hujan, mungkin saja benar! Aku sudah GILA, tetapi memang inilah caraku untuk bersyukur menikmati setiap jengkal nikmat yang telah Tuhan berikan kepadaku. Entah, esok atau lusa masihkah Aku dapat merasakan ini semua? Memang, benar sekali! Tidak ada yang akan pernah tahu kapan kesempatanmu didunia ini akan  berakhir. Tetapi yang jelas Aku hanya ingin terus dan terus menikmati setiap hembusan nafas yang Tuhan berikan, mensyukuri setiap detak demi detak jantungku, Aku BAHAGIA ya Tuhan.. Aku sangat bahagia.. Aku gadis 17 tahun yang sangat beruntung.. Tuhan tolong, tetaplah pegang tanganku! jangan pernah lepaskan genggaman-Mu.. Bersama-Mu Aku yakin, mampu lalui semua ini..


                                                             (Gambar ilustrasi cerita)

Rabu, 14 September 2011

Mengenal Tokoh Utama 'Bread, Love, and Dreams'

hyaaaa akhirnya barker king kim tak goo ato yang lebih di kenal bread love and dream tayang lagi di indosiar mulai tanggal 13 september 2011 jam 13.30
gak bosen2 gue mau ngulas tentang tokoh2 di pilem tersebut :D

Kim Tak Goo (Yoon Shi Yoon, masa kecilnya diperankan Oh Jae Moo):
Terlahir sebagai pembuat roti
Kim_Tak_GooIa putra kandung pertama pengusaha Koo Il Jong dan berhak mewarisi perusahaan roti legendaris, Gae Seong Enterprise. Namun statusnya sebagai anak hasil perselingkuhan dengan pembantu membuat Tak Goo harus menjalani kehidupan yang sulit. Bakatnya yang luar biasa di dunia pembuatan roti membuat sang ayah kagum dan berniat mempersiapkannya sebagai pembuat roti andal. Koo Il Jong terkaget-kaget ketika Tak Goo kecil bisa mendeskripsikan aroma panggangan roti dengan mendetail.
“Baunya seperti permen manis atau arak beras. Ini aroma yang saya cium setiap kali melewati toko roti. Jadi saya simpulkan itulah bau roti.” Konspirasi dan intrik keluarga membuat Tak Goo memilih hidup bebas di luar “istana” ayahnya. Semula tujuan hidupnya hanya satu: mencari ibunya yang hilang. Namun ia tak bisa mengelak akan ketertarikannya dalam membuat roti. Pada akhirnya, ia membangun kerajaan rotinya sendiri.

Koo Ma Jun (Joo Won, masa kecilnya diperankan Shin Dong Woo):
Berambisi mengalahkan Kim Tak Goo
Koo_Ma_JunSejak kecil Ma Jun sudah memperlihatkan perbedaan sifat dengan “ayahnya”, Koo Il Jong. Tak heran, karena sebenarnya ia putra hasil perselingkuhan ibunya dengan Han Seung Jae, orang kepercayaan sang ayah. Ma Jun cilik sangat tidak tertarik dengan dunia pembuatan roti. Namun ia berubah 180 derajat setelah kehadiran Kim Tak Goo dan mengetahui siapa ayah kandungnya. Ia tak ingin seorangpun mengetahui rahasia itu. Ma Jun bertekad mewujudkan ambisi ibunya, menguasai harta warisan Koo Il Jong. Tapi bagaimana pun bakat tumbuh alami, bukan dipaksakan.
Yang Mi Sun (Lee Young Ah):
Berjuang meraih impian bersama Kim Tak Goo
Yang Mi Sun teman Tak Goo yang juga cucu seorang pembuat roti. Ia bermimpi menjadi pemilik toko roti dengan cita rasa tinggi, meski ia tinggal di pinggiran kota. Mulanya ia menganggap Tak Goo saingan berat dalam belajar membuat roti. Namun akhirnya Mi Sun jatuh cinta pada karakter Tak Goo yang menyenangkan. Mi Sun gadis yang menempatkan persahabatan, cinta, dan keluarga di atas segalanya. Sifatnya yang ceria dan menyenangkan cocok dengan Kim Tak Goo, namun membuatnya menjadi korban sikap sinis Shin Yu Kyung, gadis dari masa lalu Kim Tak Goo.


Yang Mi Sun (Lee Young Ah)
Sosok Yang Mi Sun mengingatkan Tak Goo pada sang ibu yang sama-sama bernama Mi Sun. Ia sering memberi nasihat sama persis seperti yang pernah dikatakan ibu Tak Goo. Meski kelihatan cerewet, Mi Sun sangat peduli pada Tak Goo. Kehadiran Yu Kyung memancing rasa cemburunya, namun Mi Sun tak mau memperlihatkannya. Mi Sun orang yang sedia membantu Tak Goo saat menemui masalah. Adegan Mi Sun membantu ketika Tak Goo kehilangan indra penciuman dan perasanya salah satu yang paling mengharukan.

Shin Yu Kyung (Eugene, masa kecilnya diperankan Jo Jung Eun):
Cinta pertama Kim Tak Goo dan Ma Jun
Shin-Yu-KyungShin Yu Kyung cinta pertama Kim Tak Goo juga Ma Jun, yang menjalani masa kanak-kanak suram. Ayahnya pemabuk berat dan suka memukuli Yu Kyung. Sifat Tak Goo yang ceria dan berani berkorban untuknya membuat Yu Kyung kecil jatuh hati. Ketika dewasa, sosok Ma Jun dinilainya bisa memberi kehidupan lebih baik. Penderitaan demi penderitaan yang dialami, bahkan setelah menikah, membentuk Yu Kyung menjadi sosok antagonis. Amarahnya makin tak terbendung ketika mengetahui harta warisan Tak Goo direnggut. Karakternya berkembang menjadi salah satu tokoh paling kejam di serial ini.

Minggu, 11 September 2011

Sekilas tentang #HBDM

Halo manceman sekaliaaan kali ini kami akan membahas sedikit tentang #HBDM . ada yang tau apa itu #HBDM ? , yang rezpector mana suaranyaaaaaaaaaaaaaaaaaa ????????????????????!!!


yaudah kami kasih tempe aja yaa, HBDM itu tuh kepanjangan dari Hidup Berawal Dari Mimpi, yaaap menurut kabar BONDAN&F2B kan bikon novel looh ! udah pada tau beluuum ??????
penasaran kayak gimana ? CEKIDOT ------>







Judul Buku: Hidup Berawal Dari Mimpi
Penulis: Fahd Djibran feat Bondan Prakoso & Fade2Black
Penerbit: Kurniaesa Publishing
Halaman: 231 halaman
ISBN: 978-602-993491-5
Tahun Terbit: 2011
Harga: Rp. 39.000,-

============

Tinggalkanlah gengsi, hidup berawal dari mimpi
Gantungkan yang tinggi, agar semua terjadi
Rasakan semua, peduli itu ironi tragedi
Senang bahagia, hingga kelak kau mati

“Gue berasal dari keluarga sederhana, Fahd. Working class.” kata Bondan, “Gue berproses sejak lama. Gue berjuang dari kecil untuk bisa punya tempat di industri ini. Sumpah, ini semua nggak gampang… tapi kerja keras emang selalu menunjukkan hasilnya. Bareng Fade2Black, nggak kerasa udah 5 tahun sejak 2005. Awalnya kita cuma dianggap band biasa yang kadang dipandang sebelah mata—malah disepelekan. Kita baru bener-bener ngerasain semuanya ‘meledak’ di tahun 2010, di album ketiga. Meskipun di dua album sebelumnya kita juga pernah dapet beberapa penghargaan, nggak bisa dipungkiri lagu Ya Sudahlah jadi momentum penting yang mengubah banyak hal.” cerita Bondan.

“Ya, impian dan kerja keras emang selalu keren! Kalian udah membuktikan semuanya.” kataku, “Bukan cuma musik yang bagus, lirik yang bagus, karya yang bagus, kesuksesan juga soal bagaimana seseorang menjalani dan menjalankan semuanya, kan?”

“Bener banget!” kata Tito, “Kalo boleh digambarkan, perjalanan kita bisa diwakili sama tiga lagu: Hidup Berawal dari Mimpi di album Respect, Waktu di album Unity, sama Ya Sudahlah di album For All.  Kita memulai semua ini dari impian, kemudian kita memperjuangkan dan mempertaruhkan impian itu bersama waktu yang terus berjalan… terakhir, saat kerja keras sudah dilakukan, kita hanya ‘menunggu’, tawakal dengan rasa percaya dan cinta, Ya Sudahlah!”

“Ya, Hidup Berawal dari Mimpi!” kata Bondan sambil tersenyum. Eza mengangguk-angguk setuju.

Lalu Tito tersenyum. Arie tersenyum. Aku tersenyum. Semua tersenyum. Entah bagaimana caranya, senyum dan semangat selalu menular.

============